Hanya sebuah...

Aku punya sahabat. Hati nama'y. Sejak aku di liang kandungan, aku sudah megenali'y. Beribu bahkan berjuta kisah pernah ku bahas bersama'y. Tak pelak, ketika aku merasa senang, dialah yang pertama kali tersenyum dengan lebar'y kemudian bibir ini pun tersenyum, ketika aku merasa sediu, dialah yang paling mengerti aku. Dia tersenyum kecut, bibir ini pun kelu untuk menyinggungkan senyum. Ketika aku merasa sendiri, dialah yang senantiasa menemani bersama Illahi.. selalu berdialog dalam dunia maya. Tak jarang, dialah yang suka mengadu pada Allah. Kadang aku merasa sungkan dan sebal, karna rasa'y dia seperti menyebarkan kelemahanku atas cobaan yang menimpa. Ketika aku merasa dingin, dialah yang selalu berkejora tuk menghangatkan, menyelimutiku dengan api iman yang berkobar. Ketika aku merasa gersang, dialah yang menyiramiku dengan sejuk'y nikmat iman dan islam yang Allah titipkan pada'y. Dia selalu ada dalam diriku. Dialah sahabatku yang paling memahami diriku. Hati mengingatkanku pada Illahi. Hati membisik padaku tentang sabar yang harus ku pijaki di jalan-Nya yang penuh liku. Dialah hati..., yang fitrah'y terlahir suci. Dan aku ingin selalu bersama diri'y, bersama-sama berjuang di jalan ini. Mengumpulkan puing2 jiwa yang berserakan..., menghapuskan'y dari setitik noda, meluruskan niat ikhlas'y. Itulah sahabatku.. Anugerah hidup yang Allh berikan padaku dan seluruh hamba di dunia fana ini...
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Hanya sebuah..."

Post a Comment